Peningkatan Kompetensi Guru Melaksanakan Kegiatan Belajar Mengajar dengan Model Student Centered Learning melalui Model Pendampingan Berkelanjutan CoCokan

Main Article Content

Rosa Herawati

Abstract

Kegiatan belajar mengajar yang berpusat pada peserta didik atau Student  Centered Learning belum dilaksanakan secara optimal. Peneliti menggunakan model Pendampingan Berkelanjutan CoCoKan.  Model Pendampingan Berkelanjutan CoCoKan adalah model pendampingan berkelanjutan dengan tahapan memberikan Co (contoh) modul ajar dengan model Student Centered Learning kepada guru, dilanjutkan guru Co (mencoba) menyusun modul ajar secara mandiri, dan kemudian Kan (laksanakan) guru melaksanakan kegiatan belajar mengajar sesuai modul ajar yang sudah disusun. Masalah yang diteliti dalam penelitian tindakan sekolah ini  adalah 1) peningkatan kompetensi guru SMA Negeri 1 Tegal Semester Ganjil Tahun Ajaran 2022/2023 dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan model Student Centered Learning (SCL) melalui model Pendampingan Berkelanjutan CoCoKan, 2) peningkatan keaktifan guru SMA Negeri 1 Tegal Semester Ganjil Tahun Ajaran 2022/2023 pada saat mengikuti kegiatan peningkatan kompetensi mengajar dengan model Student Centered Learning (SCL) melalui model Pendampingan Berkelanjutan CoCoKan. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus. Jumlah guru sasaran yang diteliti adalah 17 orang. Berdasarkan data hasil penelitian dapat diketahui bahwa model Pendampingan Berkelanjutan CoCoKan dapat meningkatkan kompetensi guru SMA Negeri 1 Tegal Semester Ganjil Tahun Ajaran 2022/2023 dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan model Student Centered Learning (SCL) . Rerata pencapaian skor penilaian penyusunan modul ajar dan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar pada siklus I adalah 8,43 dan pada siklus II mencapai 14,36. Sehingga terdapat peningkatan skor sebanyak 5,93 poin. Terdapat peningkatan daya serap guru dalam mengikuti kegiatan pendampingan berkelanjutan sebesar 22,12 poin, yaitu dari 63,68 pada siklus I menjadi 85,8 pada siklus II. Keaktifan guru dalam mengikuti kegiatan pendampingan berkelanjutan  pun meningkat. Pada  siklus I keaktifan guru mencapai skor 75,64  dengan kategori cukup, pada siklus II skor hasil pengamatan keaktifan guru meningkat menjadi 93,2 dengan kategori amat baik. Guru lebih sangat responsif  dalam mengikuti kegiatan pendampingan berkelanjutan CoCoKan. Kehadiran guru tepat waktu, antusias mengikuti kegiatan, semangat dalam berdiskusi dalam kelompok, dan kegiatan belajar mengajar lebih menarik dan menyenangkan.  

Article Details

Section
Articles

References

Hamdayama Jumanta, 2019. Metodologi Pengajaran. Jakarta : Bumi Aksara.
Hs. Hatta, 2018. Empat Kompetensi Untuk Membangun Profesionalisme Guru. Sidoarjo : Nizamia Learning Center.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru.
Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Riadi Muchlisin, 2021. Model Pembelajaran SCL (Student Centered Learning) https://www.kajianpustaka.com/2021/05/model-pembelajaran-scl-student-centered-learning.html